AFBTVNews, Belu – Tim SAR Gabungan akhirnya berhasil temukan korban yang terseret arus dan dinyatakan hilang selama tiga hari di Sungai Manumutin, Desa Fatuba’a, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Operasi SAR dilakukan pada Minggu, (26/1), setelah Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang menerima laporan adanya warga yang hilang saat mencoba menyeberangi sungai tersebut.
Korban merupakan seorang perempuan berusia 53 tahun, bernama Aulia Dacosta Motenru asal Desa Fatuba’a. Berdasarkan informasi, korban tergelincir dan terseret arus saat berusaha menyusul suaminya yang sedang bekerja di sawah bersama kedua anaknya pada pukul 14.00 WITA. Upaya pencarian awal dilakukan oleh keluarga dan masyarakat, namun korban tidak ditemukan sehingga kejadian ini dilaporkan kepada Bapak Satira, seorang anggota Brimob Belu, yang kemudian meneruskan laporan tersebut ke Unit Siaga SAR Atambua Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang untuk meminta bantuan.
Hari ketiga operasi pencarian pada Selasa 28 Januari 2025 pukul 10.32 WITA, SRU II yang melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Manumutin berhasil menemukan korban pada jarak 2,17 km dari lokasi kejadian.
Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Setelah itu, jenazah korban diserahkan kepada pihak Kepolisian dan keluarga untuk proses lebih lanjut. Dengan ditemukannya korban, Operasi SAR dinyatakan selesai.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang Nanang Sisit menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam operasi ini atas dedikasi dan kerja sama yang diberikan sehingga korban dapat ditemukan.
“Kami turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas kejadian ini. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di wilayah sungai, terutama pada musim hujan yang meningkatkan risiko banjir dan arus deras.”jelas Nanang
Dia menambahkan, Pemerintah dan Tim SAR Gabungan akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk memastikan keselamatan masyarakat.
Operasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Unit Siaga SAR Atambua, Pos Perwakilan TNI AU Atambua, Polres Kabupaten Belu, Polsek Tasifeto Timur, Brimob Kabupaten Belu, Kepala Desa Fatuba’a, Keluarga korban dan masyarakat setempat. (*)
Editor Garry Rudolf Liu