AFBTVNews, Flores Timur – Aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki masih fluktuatif namun tren aktivitas gunung terus meningkat. Penumpukan material pada kawah masih cukup banyak. Hasil Evaluasi tanggal 13 Februari 2025 menunjukkan ada perubahan radius dan masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas apapun pada radius 6 km dari pusat erupsi gunung Lewotobi laki-laki, serta sektoral 7 Km pada arah Barat Daya – Timur Laut.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi laki-laki juga diingatkan mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Hal tersebut disampaikan Tim PVMBG Bandung pada rapat evaluasi penanganan masa transisi darurat ke pemulihan bencana alam erupsi Gunung Berapi Lewotobi laki-laki, di ruang rapat Bupati Flores Timur, Kamis, 13 Februari 2025.
Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri H. I Rasyid memimpin rapat koordinasi yang dilakukan secara Luring dan Daring diikuti oleh Kepala BNPB RI Cq. Deputi Bidang Penanganan Darurat, Unsur Forkompimda, Instansi Vertikal, dan OPD Teknis Terkait.
Dalam keterangannya, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid menyebut dari hasil pemantauan visual dan kegempaan yang dilakukan pihaknya menunjukkan adanya tren kenaikan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki. Melalui siaran pers bernomor : 27 /KM.05/BGL/2025, PVMBG telah menaikan status tingkat aktivitas dari Level III (Siaga) ke Level IV (AWAS) Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur tertanggal 13 Februari, Pukul 03.00 Wita.
Terkait adanya peningkatan aktivitas Gunung Berapi Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas); Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid telah mengeluarkan Himbauan melalui para Camat dan Kepala Desa dalam Kawasan Rawan Bencana untuk melakukan Pemantauan langsung ke lokasi terhadap tenaga yang sudah difungsikan sebelumnya dan kondisi lokasi lapangan, terkait persediaan logistik dan peralatan serta pengerahan sumber daya tenaga yang ada untuk bersama membantu masyarakat terdampak bencana.
Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid bersama Forkopimda juga merekomendasikan peralihan penetapan status transisi darurat ke pemulihan menjadi status tanggap darurat dengan situasi kondisi saat ini.
Langkah cepat Camat Ilebura menanggapi himbauan tersebut dengan menemui para Kepala Desa diwilayahnya serta berkoordinasi dengan Forkopimcam untuk tetap mewaspadai kondisi saat ini.
“Pihak Kecamatan akan selau berkordinasi dengan unsur Forkopimcam dan Kepala Desa untuk selalu mesiap-siagakan masyarakat untuk tetap di pos pengungsi dan tidak beraktivitas di Kawasan Rawan Bencana ” ujar Camat Ile Bura.
Pihak BMKG Larantuka mengharapkan dukungan maksimal dari instansi terkait dalam penanganan bencana dan menghimbau masyarakat disekitat gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunnjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dari pusat erupsi gunung lewotobi laki-laki dan sekterol barat daya – timur laut sejauh 7 Km.
Selain itu BMKG Larantuka juga mengingatkan masyarakat disekitar gunung lewotobi laki-laki untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai- sungai yang berhulu di puncak gunung lewotobi laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama di Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klantanlo, Hokrng Jaya dan Desa boru. Disamping itu perlu adanya mitigasi bencana dari Instansi terkait sebelum bencana terjadi.
Sekda Flores Timur, Petrus Pedo Maran selaku Ex Officio Kepala BPBD Flores Timur merampungkan semua hasil rapat yang telah mendapat persetujuan bersama, antara lain diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Penetapan Status Transisi Darurat Ke Pemulihan berubah menjadi Status Tanggap Darurat selama 6 (enam) bulan terhitung mulai hari ini Kamis, 13 Pebruari 2025 sampai 6 bulan kedepan.
Termasuk meningkatkan kesiapsiagaan dengan berkoordinasi dengan unsur Forkompincam dan para Kepala Desa terdampak; segubungan dengan itu dukungan dari Instansi terkait terutama Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Flores Timur terhadap kesiapan logistik dan peralatan.
Dan melakukan pengawasan dan pemantauan segera terhadap situasi saat ini yang disampaihan oleh PVMBG terkait peningkatan aktivitas gunung berapi Lewotobi Laki-Laki dan kesiapsiagaan dengan menyiagakan pos lapangan yang sekiranya diperlukan guna mengantisipasi sesuatu terjadi. (*)
Editor Gerry Rudolf Liu
Reporter Adam Bethan