AFBTVNews, Kota Kupang – Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, membuka kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini, Preventif, dan Respon Penyakit di tingkat Kota Kupang yang berlangsung di Hotel Naka, Kupang pada Jumat (29/11). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati beserta jajarannya, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Ambo, M.Si., Para Camat, Para Kepala Puskesmas, serta para pemangku kepentingan di bidang kesehatan.
Dalam sambutannya, Pj. Wali Kota menekankan pentingnya sinergi antara berbagai elemen masyarakat, terutama Camat, Lurah, dan Kepala Puskesmas dalam mendeteksi dini serta menangani penyakit di tingkat kelurahan dan kecamatan. Beliau menyampaikan bahwa deteksi dini dan pencegahan penyakit seperti demam berdarah, ISPA, dan diare harus menjadi prioritas bersama. Dikatakan pula bahwa pola hidup masyarakat turut berpengaruh besar terhadap peningkatan kasus penyakit tersebut, sehingga edukasi preventif kepada masyarakat harus diperkuat.
Pj. Wali Kota juga menyampaikan catatan penting mengenai transisi kepemimpinan yang akan terjadi pada tahun 2025 mendatang. Ia mengingatkan agar Dinas Kesehatan aktif berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah untuk memastikan bahwa prioritas kesehatan tetap menjadi perhatian utama dalam setiap tahapan pemerintahan, termasuk dalam menyambut Walikota terpilih yang akan menjalankan program-program kesehatan yang berkesinambungan.
Linus Lusi juga menyoroti pentingnya peran Camat dan Lurah dalam mengoptimalkan fungsi Puskesmas serta Pustu. Ia menyampaikan bahwa pengelolaan kesehatan harus lebih dekat dengan masyarakat dan tidak semata-mata menjadi tanggung jawab tenaga medis. Camat dan Lurah harus lebih aktif dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di wilayahnya dan bekerja sama dengan Puskesmas serta stakeholder terkait untuk merancang program aksi pencegahan yang lebih efektif.
“Jangan tunggu semuanya diserahkan kepada tenaga medis, karena yang tahu kondisi masyarakat adalah Camat dan Lurah. Mereka yang paling dekat dengan warga dan dapat mengambil tindakan yang cepat dan tepat untuk mencegah penyakit,” tegas Linus Lusi.
Beliau juga mengingatkan tentang pentingnya peningkatan kualitas tenaga medis di Puskesmas, termasuk dengan mendorong dokter-dokter muda untuk mengambil spesialisasi sesuai kebutuhan daerah. Hal ini dinilai penting untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis yang berkualitas, terutama dalam menangani kasus-kasus kesehatan yang lebih kompleks.
Dalam kesempatan itu, Linus Lusi menekankan perlunya keberlanjutan program-program kesehatan yang telah berjalan, serta perlunya evaluasi berkala terhadap pencapaian-pencapaian yang telah dibuat. Ia berharap pertemuan ini dapat menghasilkan rencana aksi yang lebih terarah dan komprehensif, sehingga dapat menciptakan Kota Kupang yang lebih sehat dan produktif.
“Keberhasilan dalam program kesehatan sangat bergantung pada pola kerja yang terpadu, sinergi antara semua pihak, dan tentu saja komitmen yang kuat dari kita semua untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tambah Linus Lusi.
Menutup, Pj. Wali Kota mengingatkan seluruh peserta untuk terus menjaga komunikasi yang baik dan memastikan bahwa setiap program kesehatan yang dilaksanakan dapat menjawab tantangan kesehatan di Kota Kupang. Ia juga berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat upaya deteksi dini dan pencegahan penyakit di tingkat kelurahan dan kecamatan, sehingga Kota Kupang dapat menjadi kota yang lebih sehat di masa depan.
Sementara itu, drg. Retnowati, menyampaikan laporan bahwa Kota Kupang masih menghadapi tantangan kesehatan terkait penyakit endemis seperti demam berdarah dan diare, serta penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, jantung, dan stroke, yang membutuhkan perhatian lintas sektor.
Dijelaskannya kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian program penanggulangan penyakit, mengidentifikasi kendala dalam pelaksanaan program, serta menyusun strategi tindak lanjut. Dinas Kesehatan berharap kegiatan ini dapat memperkuat koordinasi antar sektor dan program, terutama dalam menghadapi puncak kasus penyakit yang diprediksi akan terjadi pada bulan November hingga April.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini juga berfokus pada pencegahan penyakit demam berdarah dan diare. Diharapkan, dengan kolaborasi yang lebih baik, program pencegahan dan pengendalian penyakit dapat lebih efektif dan efisien, serta menciptakan strategi yang lebih tepat dalam menanggulangi masalah kesehatan di Kota Kupang. (*/gr)