AFBTVNews, Maumere – Masyarakat dusun Liwubao, Desa Wolomapa, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, mengeluhkan terlantarnya Pembangunan Puskesmas Pembantu (pustu) Plus di wilayah tersebut.
Warga menduga, pembangunan Pustu Plus dengan nilai kontrak Rp303.838.000 tersebut telah mangkrak kerena sudah tidak ada aktifitas pengerjaan.
Pantauan AFB TV News, Proyek yang dikerjakan oleh CV. Tri Tunggal Pembangunan Sejahtera dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2023 tersebut telah berdiri kokoh, dengan hanya terpasang 5 lembar atap (seng) dan dibeberapa ruangan telah dipenuhi rumput liar hingga ke bagian tembok bangunan.
Marianus Moa, Kepala Desa Wolomapa menjelaskan bahwa proyek tersebut sudah tidak dikerjakan sejak Desember 2023 lalu.
Dia mengatakan, Pustu Plus tersebut sangat dibutuhkan masyarakat di desanya, hal ini mengingat jarak fasilitas kesehatan lainya yang berjarak cukup jauh dari desa Wolomapa.
“Puskemas bahkan rumah sakit berjarak sangat jauh dari desa ini, dan harapan kami masyarakat untuk pelayanan kesehatan adalah pustu Plus yang dibangun ini, namun semua harapan sudah pupus kerena proyek ini telah mangkrak, ” Jelasnya.
Dia berharap ptoyek tersebut dilanjutkan agar masyarakat desa Wolomapa bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang sudah lama dinantikan.
“Kami berharap, Pemerintah Kabupaten Sikka, dalam hal ini Dinas Kesehatan bertanggungjawab atas proyek tersebut dan segera diselesaikan kerena Pustu Plus ini sangat kami butuhkan, ” harap Kades Wolomapa.
Sementara PLT Kadis Kesehatan, Petrus Herlemus menjelaskan, proyek tersebut dikerjakan oleh CV. Tri Tunggal Pembangunan Sejahtera itu telah diputuskan kontrak oleh Gregorius Geovani selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek.
Sayangnya, proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2023 dengan nilai kontrak Rp303.838.000 tersebut tidak dianggarkan kembali oleh PLT Kadis Kesehatan yang lama.
“Proyek ini sudah diputuskan kontrak, namun PLT Kadis Kesehatan sebelumnya tidak menganggarkan kembali pembangunan pustu Plus tersebut, ini adalah sebuh kekeliruan, ” Jelas Petrus Herlemus.
Herlemus melanjutkan, proyek tersebut tidak dilanjutkan di tahun 2024 disebabkan proyek tersebut tidak terakomodir dalam APBD Induk 2024.
“Dari realisasi anggaran proyek, masih ada sekitar 70% yang belum terealisasi atau sekitar Rp200 juta. Kalau soal kenapa sampai proyek tersebut tidak terakomodir dalam APBD Induk 2024, untuk lebih jelasnya silahkan teman teman bisa konfirmasi ke pejabat yang menjabat saat itu,” ujarnya.
Kendati demikian, PLT Kadis Kesehatan berkomitmen akan mengusulkan kembali pembangunan Pustu Plus yang sangat dibutuhkan masyarakat Desa Wolomapa tersebut.
Dia akan mengusulkan melalui dana DAU tahun anggaran 2025 untuk dilanjutkan.
“Kerena di tahun 2024 tifak terakomodir maka saya akan mengusulkan kembali di tahun anggaran 2025 melalui dana DAU, agar pustu Plus tersebut bisa diselesaikan dan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat bisa terpenuhi, ” Jelasnya.
Sementara Direktur CV. Tri Tunggal Pembangunan Sejahtera, Paulus Papo Belang, dikonfirmasi menjelaskan, perusahaannya dipakai oleh Ferial Lesmana, sekaligus pelaksana pekerjaan di lapangan
Ia menjelaskan, dalam pelaksanaannya, pelaksana menemui kendala pada pekerjaan mengkonfirmasikan lahan, yang mana item pekerjaan mengkonfirmasikan lahan tersebut tidak ada di dalam RAB. Lantaran itu, memasak lahan dikerjakan secara manual sehingga memakan waktu.
Melihat waktu pelaksanaan yang mepet menjelang akhir tahun 2023, Ia sempat meminta kepada PPK untuk dilakukan penambahan waktu perpanjangan. Namun oleh PPK, proyek tersebut akhirnya diputuskan.
“Dari perhitungan kami, progres fisik proyek tersebut saat pemutusan kontrak sudah sekitar 32%. Dana yang baru dicairkan adalah uang muka 30% dan belum ada termin selanjutnya,” jelas Papo. (ng/gr)