AFBTVNews, Maumere – Warga Desa Kopong, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali harus gigit jari usai proyek rehabilitasi jaringan air minum yang menelan anggaran Dana PEN sebesar Rp907,889,658 belum juga berfungsi alias mubazir.
Proyek yang dikerjakan CV Bulan Mas ini dimulai sejak tahun anggaran 2022 dan hingga saat ini tidak memberikan hasil baik bagi masyarakat sasaran proyek rehabilitasi jaringan air minum tersebut.
“Kami sudah lama menantikan air bersih mengalir dirumah kami. Namun sampai sekarang proyek ini tidak bermanfaat” ujar Yohanes Kanedy, salah satu warga Desa Kopong.
Berdasarkan pantaun AFB TV, kondisi infrastruktur proyek rehabilitasi jaringan air minum tersebut sangat memprihatinkan.
Dua bak penampung air nampak kosong, bahkan bak kontrol telah menjadi sarang semut. selain itu, sejumlah fasilitas meteran sambungan rumah pun telah rusak.
Yohanes Kanedy menjelaskan, proyek ini menjadi harapan utama masyarakat akan air minum bersih, namun sayangnya proyek ini mubazir.
“Kami selama ini hanya mengandalkan air tengki dengan harga yang cukup besar dari Rp150 ribu – Rp250 ribu. Namun saat ini tertolong dengan musim hujan, ” Jelasnya.

Sementara Nong Hercelis, salah satu warga desa Kopong menjelaskan sejak dahulu masyarakat di wilayah itu tidak menikmati air bersih.
“Di desa ini bahkan telah tiga jenis proyek air minum bersih yang masuk, namun sayang semuanya tidak bermanfaat, ” Tuturnya.
Dia berharap pemerintah bisa meninjau kembali dan memperbaiki proyek tersebut agar masyarakat bisa menikmati air bersih yang sudah lama dinantikan.
“Kami berharap pemerintah bisa melanjutkan harapan masyarakat ini, agar masyarakat tidak merogoh kocek untuk membeli air tengki, ” tegasnya.
Sementara Juventus Gajon, PLT Kadis PUPR Sikka menjelaskan proyek di Desa Kopong akan ditinjau kembali dan dioptimalisasikan melalui dana DAU agar asas manfaat proyek tersebut benar-benar dirasakan masyarakat.
“Proyek di Desa Kopong adalah salah satu proyek yang akan dioptimalkan kembali melalui dana DAU. Ini menjadi tanggung jawab pemerintah agar kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi” ujarnya. (ng/gr)