AFBTVNews, Belu – Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Andriko Noto Susanto, berkesempatan memberikan kuliah umum kepada para peserta didik di Politeknik “Ben Mboi” Universitas Pertahanan RI – Belu, Jumat (6/12).
Bertemakan ”Menuju Nusa Tenggara Timur Daulat Pangan Bersama Wirausaha Muda Politeknik Ben Mboi”, Pj. Gubernur NTT menyampaikan empat point bagi 175 kader mahasiswa tingkat III tersebut. Empat point tersebut yakni Tantangan dan Peran Mahasiswa Unhan mengahadapi isu-isu krusial di NTT, Potensi Blue Food di NTT, Gerakan Kemanusiaan Percepatan Penanganan Stunting Terpadu (GKP2ST) dan Dukungan bagi Generasi Agripreneur.
Tantangan dan Peran Mahasiswa Unhan mengahadapi isu-isu krusial di NTT
Andriko menggarisbawahi berbagai persoalan yang masih dihadapi NTT, antara lain kemiskinan, kemiskinan ekstrem, dan stunting. Ia mengajak mahasiswa Unhan untuk berperan aktif dalam mengatasi tantangan ini melalui pendekatan inovatif dan kolaboratif.
“Mahasiswa Unhan adalah agen perubahan. Saya berharap kalian tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga menjadi bagian dari solusinya,” tegas Andriko.
Potensi Blue Food di NTT
Pj. Gubernur membahas potensi besar NTT dalam mengembangkan pangan biru (blue food), seperti rumput laut dan hasil perikanan. Ia menyebut, sektor ini dapat menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan mendukung ketahanan pangan di tengah meningkatnya tekanan terhadap lahan pertanian.
Gerakan Kemanusiaan Percepatan Penanganan Stunting Terpadu (GKP2ST)
Andriko memaparkan program unggulan Pemprov NTT yang Ia gagas, yakni Gerakan Kemanusiaan Percepatan Penanganan Stunting Terpadu (GKP2ST). Dimana ia menekankan pentingnya pola asuh oleh orang tua dalam memastikan gizi dan tumbuh kembang anak terpenuhi secara optimal.
“GKP2ST bertujuan mengedukasi keluarga agar menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan stunting,” jelasnya.
Dukungan bagi Generasi Agripreneur
Gubernur Andriko juga memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk menjadi agripreneur yang sukses. Menurutnya, pemuda harus memanfaatkan potensi sumber daya lokal dan teknologi untuk menciptakan peluang usaha di sektor pertanian dan pangan.
“Kalian adalah masa depan NTT. Jadilah inovator yang membawa perubahan nyata bagi kemajuan daerah ini” katanya.
Politeknik “Ben Mboi” merupakan bagian dari Universitas Pertahanan RI, saat ini memiliki tujuh program studi dan telah memiliki empat angkatan. Setiap angkatan terdiri dari 175 mahasiswa, menjadikan institusi ini sebagai salah satu pusat pendidikan tinggi strategis di perbatasan Indonesia.
Dikutip dari media rilis Tim Humas Biro Administrasi Pimpinan, Pj. Gubernur NTT menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam membangun kedaulatan pangan di daerah.
“Universitas ini adalah tempat mendidik dan membina generasi muda untuk menjadi calon-calon pemimpin masa depan. Di sini, nilai-nilai kesatuan, kebersamaan, serta semangat membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ditanamkan dengan kuat,” ujarnya sesuai rilis Tim Humas Biro Administrasi Pimpinan.
Dalam kuliah umum yang disampaikan, Pj. Gubernur NTT sengaja mengangkat tema kedaulatan pangan di NTT dan menekankan perlunya keterlibatan aktif mahasiswa Unhan dalam menciptakan solusi inovatif untuk sektor pangan.
“Kami berharap generasi muda, khususnya di Universitas Pertahanan ini, dapat menjadi pelaku utama dalam membangun kedaulatan pangan di daerah. Dengan keterlibatan mereka, kita optimis target ini dapat tercapai”. Tambah Andriko.
Dikutip dari rilis Tim Humas Biro Administrasi Pimpinan Pemerintah, Andriko menegaskan bahwa melalui kolaborasi antara institusi pendidikan dan pemerintah, swasta dan masyarakat diharapkan kontribusi generasi muda dapat memberikan dampak nyata bagi pembangunan pangan yang berkelanjutan di NTT, dimana hal ini selaras untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. (*/gr)