AFBTVNews, Larantuka – Calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi turun langsung bertemu para pengungsi di Camp pengungsian warga desa Konga, Kecamatan Titehena, kabupaten Fores Timur pada Selasa, (5/11).
Tak hanya datang membawa bantuan, Simon Petrus Kamlasi turut langsung melakukan identifikasi kebutuhan dasar para pengungsi akibat eruspi gunung Lewotobi laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
Tiba saat malam menutup Flores Timur, Simon Petrus Kamlasi terus berburu dengan waktu. Dia mendatangi masing-masing camp pengungsi sambil mencatat apa kebutuhan dasar yang segera harus diadakan.
Melihat kondisi para pengungsi, tentara dengan pangkat Brigadir Jenderal itu meneteskan air mata. Sebagai tentara, dia selalu berada di garda terdepan Ketika bencana tiba. Itulah kenapa dia menetapkan salah satu misinya yakni SIAGA bencana.
“Bapa mama bersabar ya, kita doakan bencana ini cepat berakhir. Saya hadir ditengah bapa mama semua untuk melihat apa yang harus segera kita lakukan dalam membantu kebutuhan dasar selama di pengungsian ini” kata Simon Petrus Kamlasi.
Simon Petrus Kamlasi mengatakan bahwa toilet dan juga kebutuhan air bersih menjadi hal yang prioritas bagi pengungsi. Untuk itu pihaknya akan berusaha untuk membantu menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.
“Kita tidak tahu sampai kapan ini berakhir, karena itu kita harus memastikan fasilitas yang dibutuhkan itu tersedia. Di sini masih perlu air bersih, perlu juga kamar mandi dan toilet. Kami paket SIAGA juga memiliki program SIAGA Bencana, dimana kita harus tanggap terhadap bencana, karena mereka (warga terdampak) adalah saudara kita juga,” jelas Simon Petrus Kamlasi.
Yuliana Julilewar, salah satu pengungsi yang menerima bantuan secara simbolis dari Simon Petrus Kamlasi menyampaikan rasa terimakasih pada Calon Gubernur NTT ini yang telah rela meninggalkan arena kampanye hanya untuk melihat mereka yang sedang tertimpa bencana.
“Terima kasih bapak, kita tidak saling kenal tapi bapak datang menjenguk kami. Bapak akan selalu ada di hati kami,” ungkap Yuliana Julilewar sambil terisak.
Setelah satu jam berkeliling dan menyapa warga terdampak bencana di camp pengungsian, SPK berpamitan untuk mengunjungi warga lainnya di lokasi pengungsian berbeda.
Saat ditanya apakah tidak menyiapkan diri untuk debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur besok pada Rabu, (6/11), Simon Petrus Kamlasi hanya menjawab singkat.
“Batin saya tidak akan tenang kalau saya belum sampai ke sini lalu memamerkan segala kehebatan di panggung debat. Lebih baik mereka mengalahkan saya karena tidak siap daripada saya tampil memukau di panggung sementara saya belum datang melihat saudara saya yang sedang tertimpa bencana di Flores Timur,” pungkas Simon Petrus Kamlasi.
Untuk diketahui, titik pertama yang dikunjungi Simon Petrus Kamlasi adalah desa Konga, selanjutnya Desa Bokang Wolomatang, serta Desa Lewolaga, Kecamatan Titehana, Kabupaten flores Timur.
Bantuan Makanan dan MCK
Dua hari warga pengungsi tinggal di tenda darurat yang dibangun pasca terjadinya letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu, 4 November 2024 kemarin.
Mereka ingin segera kembali menempati rumah masing-masing. Namun, mereka belum bisa kembali ke rumah lantaran rumah mereka rusak. Bahkan, hasil panen mereka pun tak sisa satupun.
Salah satu warga asal Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Yohanes Mawun Lewa menceritakan bahwa ia belum bisa kembali ke rumahnya karena rusak akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki itu.
Curhatan Yohanes itu disampaikan langsung kepada calon Gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi (SPK) saat mengunjungi posko pengungsian warga korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki pada Selasa, 5 November 2024 malam.
“Kami sangat berterimakasih bapak sudah datang lihat kami. Kami sekarang susah, rumah kami rusak, hasil panen kami dan ternak pun kami tinggalkan. Tidak tahu kami pulang, kami tinggal dimana, makan apa. Semua rusak bapak,” ungkap Yohanes kepada Simon Petrus Kamlasi.
Di tenda darurat itu, Yohanes bersama keluarga dan sejumlah pengungsi lainnya mendapat bantuan makanan, MCK dari Simon Petrus Kamlasi.
“Kami masih trauma dengan musibah ini bapak. Ini memang alam punya mau bapak. Jadi kami sekarang pikir ini, kapan kami pulang dari sini, dan kedepannya kami seperti apa. Kami tidak tahu bapak. Rumah kami rusak total” pungkasnya.
Di hadapan SPK, Yohanes juga meminta agar pemerintah desa hingga pemerintah pusat bisa melihat keadaan mereka ke depan.
Sementara itu calon Gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi menampung harap dari Yohanes Mawun Lewa itu. Namun, Simon Petrus Kamlasi menyebut, sebelum diperbaiki harus menghitung terlebih dahulu nominal yang akan dikeluarkan sambil mendata kerugian atas bencana tersebut.
Simon Petrus Kamlasi meminta kepada para korban bencana yang terdampak agar tetap sabar menghadapi musibah ini. Dia bilang, pengerjaan perbaikan akan segera dilaksanakan.
“Kita akan lihat hal ini, karena kemungkinan kembali ke sana pun masih sulit. Saya akan melihat keadaan bapak dan mama semua ini,” ujar Simon Petrus Kamlasi. (*/gr)