AFBTVNews, Kota Kupang – Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni memimpin langsung Penanaman Serentak 1 Juta Pohon di 37 Provinsi dengan 127 titik Seluruh Indonesia di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, (14/1).
Kegiatan Penanaman Pohon Serentak ini bertujuan untuk memulihkan lahan kritis dan mendukung program ketahanan pangan, energi dan air. Serta upaya mengurangi potensi bencana hidrometeorologi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian Kupang.
Adapun bibit yang ditanam sejumlah 1 juta pohon yakni kadimbil, cendana, aren, sukun, gaharu, alpukat, mangga, jambu, asam, bambu dan lain-lain sesuai potensi di lokasi masing-masing.
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni mengungkapkan, pembangunan terus dijalankan untuk memacu kemajuan namun harus tetap memperhatikan dan menjaga alam yang lestari. Pemerintah lewat Kementrian berusaha semaksimal mungkin agar disamping pembangunan tetap berjalan secara berkelanjutan namun alam kita tetap terjaga.
“Melalui penanaman ini kita bisa meminimalisir deforestasi dengan mengadakan hutan sebagai cadangan pangan. Kita bisa memaksimalkan lahan melalui melakukan penanaman pohon dengan pola tumpang sari dengan sistem agroforestri untuk tanaman penunjang pangan, energi, dan menjaga sumber daya air,” jelasnya.
Ia juga memaparkan peran hutan sebagai fungsi cadangan pangan. Dimana dengan memaksimalkan fungsi hutan juga dengan menanam padi gogo yang memiliki potensi 1 hektar area (Ha) dapat memproduksi 3,5 ton beras ataupun juga untuk menanam sorgum yang sangat berpotensi pada lahan kering.
“Selain itu juga pohon aren yang 1 Ha lahannya dapat memproduksi 24.000 ton bahan bakar alternatif, kemudian tanaman-tanaman lain yang mampu menjaga ketersediaan air tanah. Inilah yang kita sebut hutan sebagai cadangan pangan, energi dan air,” tegasnya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko N. Susanto mengatakan, kegiatan penanaman pohon serentak ini juga sejalan dengan langkah konkrit Pemerintah Provinsi NTT yang juga telah mengambil kebijakan dengan menerbitkan Surat Edaran tentang “Gerakan Hijau Sejuk Nusa Tenggara Timur Ku”. Gerakan ini dimaksudkan membangkitkan rasa kepedulian dan kebersamaan semua untuk bumi yang lebih sehat, dengan tujuan agar NTT Bisa, NTT Maju, NTT Sejahtera.
“Sasaran dari Gerakan Hijau Sejuk Nusa Tenggara Timur Ku, yaitu: seluruh elemen masyarakat NTT, Ruang Terbuka Hijau (RTH), cathment area (daerah tanggkapan air/sumber air), lahan terbuka lainnya, dan menciptakan NTT yang hijau, sejuk dan elok dipandang,” jelas Andriko.
Penjabat Gubernur NTT mengajak dan menghimbau pada semua elemen masyarakat agar berkontribusi nyata dalam Gerakan Hijau Sejuk Nusa Tenggara Timur Ku melalui penanaman dan merawat tanam (pohon).
“Kami juga terus mendorong Kelompok Masyarakat Peduli Mata Air (KOMPAIR) agar mampu mengelola dan memanfaatkan sumber daya air secara bijak bagi kehidupan makhluk di bumi ini,” jelasnya.
Editor Gerry Rudolf Liu
