AFBTVNews, Kota Kupang – Pj. Wali Kota Kupang, Linus Lusi, mengadakan pertemuan dengan Pendeta dan Panitia Pembangunan Gereja GMIT Moria Liliba di Restoran Taman Laut Handayani, pada Rabu (4/12). Pertemuan tersebut membahas sejumlah isu strategis yang berhubungan dengan pembangunan gereja, peningkatan kualitas pendidikan, serta pelayanan kesehatan di Kota Kupang.
Hadir dalam pertemuan, Wakil Ketua Majelis Jemaat Harian (MJH) GMIT Moria Liliba, Pdt. Desyana Rondo-Efendi, M.Th., bersama dengan Panitia Pembangunan Gereja GMIT Moria Liliba.
Dalam pertemuan, Pj. Wali Kota Linus Lusi menekankan pentingnya sinergi antara gereja, pemerintah, dan masyarakat untuk memajukan kesejahteraan sosial. Ia mendorong gereja untuk berperan lebih aktif dalam meningkatkan pelayanan sosial, khususnya di bidang pendidikan dan ekonomi. Selain itu, pembangunan gedung Gereja Moria Liliba yang sedang dikerjakan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada jemaat, baik dari sisi spiritual maupun sosial, serta menjadi pusat kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pelayanan sosial yang lebih optimal.
Salah satu isu utama yang dibahas dalam pertemuan ini adalah masalah kesehatan, khususnya kurangnya tenaga medis di Kota Kupang. Pj. Wali Kota mencatat bahwa angka stunting di Kupang masih tinggi, dengan sekitar 4.086 anak terindikasi stunting. Untuk mengatasi hal ini, beliau menyarankan agar Sinode GMIT yang memiliki otoritas di Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) mendukung pendirian Fakultas Kedokteran di kampus tersebut. Langkah ini dinilai sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan tenaga medis, khususnya dokter, di wilayah Kota Kupang.
Pj. Wali Kota menjelaskan bahwa pendirian Fakultas Kedokteran di UKAW bisa menjadi peluang besar, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis lokal, tetapi juga untuk menarik mahasiswa dari luar daerah. Wacana pendirian fakultas ini sebelumnya telah dibahas pada masa kepemimpinan Ketua Sinode GMIT Pdt. Robert Litelnoni, S.Th., dan mendapat dukungan dari para dokter di RSUD W. Z. Johannes. Sebagai alternatif, Pj. Wali Kota juga menawarkan opsi kerja sama dengan universitas Kristen lain yang sudah memiliki Fakultas Kedokteran untuk mempercepat pencapaian tujuan peningkatan kualitas pendidikan dan tenaga kesehatan di Kota Kupang.
Selain itu, Linus Lusi juga menekankan pentingnya perhatian terhadap sektor pendidikan di Kota Kupang. Ia berharap universitas-universitas yang ada di Kupang dapat lebih serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menjalin kolaborasi dengan universitas-universitas besar di luar daerah. Kerja sama ini bisa melibatkan universitas seperti Universitas Kristen Indonesia dan Universitas Kristen Maranatha, yang diyakini dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan pendidikan tinggi di Kupang.
Pj. Wali Kota juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap penurunan jumlah mahasiswa di beberapa universitas Kristen di Kupang. Ia berharap agar solusi dapat segera ditemukan agar universitas-universitas tersebut tetap relevan dan mampu menarik lebih banyak mahasiswa.
Pdt. Desyana Rondo-Efendi, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Pemkot Kupang mengenai pendirian Fakultas Kedokteran di UKAW. Ia menyadari bahwa kebutuhan akan tenaga kesehatan merupakan masalah yang mendesak dan harus segera ditanggapi. Pdt. Desyana berharap agar wacana ini tidak hanya tetap menjadi ide, tetapi dapat segera direalisasikan. Ia juga berharap agar pembahasan lebih lanjut mengenai pendirian Fakultas Kedokteran dapat dilakukan dalam waktu dekat dengan melibatkan pihak Rektor dan Yayasan UKAW.
Dalam pertemuan ini, Pihak GMIT Moria Liliba juga kembali mengingatkan tentang program bioflok yang telah digalakkan oleh Pemkot Kupang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan budidaya ikan secara efisien. Diharapkan, masyarakat dapat mendukung dan memanfaatkan program ini sebagai salah satu langkah strategis untuk memperkuat ekonomi masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan sumber daya. (*/gr)