HomeEkonomiAlami Deflasi Januari 2025, Daya Beli Masyarakat NTT Tetap Terjaga

Alami Deflasi Januari 2025, Daya Beli Masyarakat NTT Tetap Terjaga

AFBTVNews, Kota Kupang – Optimisme masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap kuat di tengah kondisi deflasi pada Januari 2025. Berdasarkan rilis Berita Resni Statistik BPS Provinsi NTT pada Senin (03/02), Provinsi NTT mengalami deflasi sebesar -0,27% (mtm) atau -0,06% (yoy) pada Januan 2025 Deflasi terutama. disebabkan oleh diskon tant listrik yang diberikan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kepada rumah tangga pada Januan s.d. Februari 2025.

“Akan tetapi kinerja konsumsi masyarakat tetap tenaga baik, tercermin dari hasil Survei Konsumen Bank Indonesia, di mana Indeks Keyakinan Konsumen (KK) pada Januari 2025 tercatat sebesar 140,7. Artinya, masyarakat masih optimis akan keadaan dunia usaha dan pendapatan yang diterimanya” ujar Agus Sistyo Widjajati, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT.

Agus menambahkan, optimisme ini juga didukung dengan peningkatan Upah Minimum Provinsi (UMP) NTT pada tahun 2025, yang sebesar Rp 2.328.969,69 atau meningkat 6,5% dibandingkan dengan UMP NTT tahun 2024 yang sebesar Rp. 2.186.826,00.

Stabilitas inflasi NTT ke depan diprakirakan membaik, didukung prospek peningkatan produksi tanaman pangan. Produksi padi NTT tahun 2025 diprakirakan mengalami perbaikan, setelah terkontraksi 7,18% (yoy) pada tahun 2024 akibat fenomena El Nino, atau kemarau ekstrim, yang terjadi sejak tahun 2023 ningga triwulan I tahun 2024. Peningkatan curah hujan pada Desember 2024 menjadi momen memulai musim tanam paci, sehingga diharapkan panen raya padi dapat jatun pada Marets.d. Mei tahun 2025.

“Bank Indonesia memiliki komitmen untuk memberikan dukungan pada peningkatan produktivitas pertanian” ujar Agus.

Dukungan yang diberikan di antaranya melalui pembernan dukungan berupa sarana prasarana produksi pertanian kepada kelompok tani tersebut telah dilaksanakan pada periode akhir tahun 2024 lalu, seperti traktor roda 4, hand tractor, sumur bor, transplanter, pupuk, benih dan lainnya. Upaya peningkatan ini sejalan dengan target sasaran pemerintah untuk mencapai swasembada pangan Nasional tahun 2027.

Kontinuitas peningkatan produktivitas pertanian harus diiringi dengan pendampingan kepada petani oleh seluruh pemangku kepentingan. Pendampingan ini sangat penting untuk memastikan bahwa petani dapat mengadopsi teknologi dan penerapan Good Agricultural Practices (GAP) yang dapat meningkatkan hasil panen.

Hal ini akan mendukung kontinuitas peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan petani secara keseluruhan. Dengan peningkatan produksi pertanian, ketersediaan pasokan pangan akan lebih terjaga dan mendukung penguatan stabilitas harga. Pemerintah dan Bank Indonesia. akan terus berupaya mengimplementasikan berbagai langkah strategis untuk menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga, termasuk memperkuat ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas produksi pertanian di sisi hulu dan hilirisasi pangan. (*)

Editor Garry Rudolf Liu

RELATED ARTICLES
Continue to the category

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Most Popular

Recent Comments