AFBTVNews, Labuan Bajo – Bandara Internasional Komodo Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara setelah hasil paper test menunjukkan hasil positif terpapar sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Minggu (10/11).
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo Ceppy Triono mengatakan, Bandara Internasional Komodo dinyatakan positif terpapar abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Bandara Komodo sekarang statusnya NOTAM close yang artinya bandara masih belum beroperasi yang dimulai sejak diterbitkannya NOTAM pada pagi hari tadi sampai dengan pukul 20.00 Wita” ungkap Ceppy pada Minggu sore.
Ceppy menjelaskan sekitar 30 penerbangan mengalami cancel flight karena di sekitar ruang udara yang ada diatas Flores tertutup oleh debu vulkanik akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki. Ia menyebut batalnya sejumlah penerbangan berdampak terhadap ribuan calon penumpang yang dijadwalkan datang dan berangkat pada hari ini Minggu (10/11).
“Akibat batalnya sejumlah maskapai penerbangan berdampak terhadap 2.155 calon penumpang datang dan 2.426 calon penumpang berangkat itu jumlah seluruh dari 30 penerbangan yang dijadwalkan pada hari ini” jelasnya.
Otoritas bandara secara berkala akan melakukan paper test guna memastikan Bandara Komodo dan penerbangan dari dan ke Labuan Bajo bebas dari sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Hal ini terkonfirmasi melalui hasil paper test yang dilakukan oleh pihak Bandara Komodo” ungkap Maria.
Lebih jauh Maria menjelaskan secara pengamatan visual yang dilakukan oleh pengamat cuaca BMKG Komodo terpantau visibility vertikal nampak lebih kabur dari biasanya.
Hal ini ditunjukkan oleh langit yang biasanya biru tapi sejak pagi menjelang siang mulai terlihat abu-abu, nampak seperti ada partikel halus yang menghalangi jarak pandang.
Maria juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Manggarai Barat untuk dapat memakai masker saat berada di luar ruangan guna melindungi diri dari paparan abu vulkanik.
Dengan intensitas hujan yang turun kiranya dapat membantu mengurangi abu vulkanik di ruang udara, sehingga penerbangan dari dan ke Labuan Bajo dapat segera kembali normal. (pa/gr)