afbtvkupang, Kupang – Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, hadir sekaligus meresmikan pelayaran perdana Kapal Motor (KM) Dharma Rucitra VIII milik PT. Dharma Lautan Utama dengan rute tujuan Kupang-Ende-Labuan Bajo-Surabaya pada Senin (8/10) bertempat di KM. Dharma Rucitra VIII yang sedang bersandar di Pelabuhan Tenau Kupang.
Turut hadir owner PT. Dharma Lautan Utama, Ir. H. Bambang Haryo Soekartono, Inisiator KM. Dharma Rucitra VIII, Serena Cosgrova Francis, Komisaris Utama PT. Asabri (Persero), Fary Djemi Francis, Forkopimda Provinsi NTT, Forkopimda Kota Kupang, Kepala KSOP Kelas III Kupang, Simon B. Baon, S.Sos., M.H., Ketua Kadin NTT, Ketua DPC Insa NTT, Para Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat.
Dalam sambutannya Pj. Wali Kota menyampaikan di tengah kenaikan harga tiket angkutan udara yang cukup signifikan, masyarakat tentu membutuhkan alternatif transportasi yang terjangkau namun tetap berkualitas. kehadiran kapal ini menjadi pilihan strategis bagi masyarakat NTT, termasuk Kota Kupang, dalam berpergian dengan aman, nyaman dan efisien. Pemerintah sangat berterima kasih kepada PT. Dharma Lautan Utama yang telah memilih Kota Kupang sebagai salah satu rute singgah KM. Dharma Rucitra VIII. Ia berharap dengan kehadiran kapal ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, baik dalam aktivitas ekonomi, sosial, maupun pariwisata.
Acara ditandai dengan Pj. Wali Kota Kupang bersama seluruh undangan mengunjungi dan melihat fasilitas yang terdapat pada KM. Dharma Rucitra VIII. Kemudian dilanjutkan dengan pelepasan balon udara serta penandatanganan prasasti oleh Pj. Wali Kota tanda diresmikannya pelayaran KM. Dharma Rucitra VIII di pelabuhan Tenau Kupang.
Dijelaskannnya kapal ini tidak hanya menjadi sarana transportasi, tetapi juga simbol komitmen yang nyata untuk memperkuat roda perekonomian di Kota Kupang. Dengan adanya KM. Dharma Rucitra VIII, pemerintah yakin bahwa akses transportasi, baik untuk orang maupun barang, akan semakin lancar dan efisien. Hal ini tentunya akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, yang pada akhirnya akan membawa kemajuan bagi Kota Kupang dan Nusa Tenggara Timur secara keseluruhan.
“Saya menyambut gembira atas komitmen yang telah dirintis oleh kakak serena dan manajemen PT. Dharma Lautan Utama khususnya kepada bapak Bambang. Armada ini memberikan sebuah kepastian bahwa mobilitas orang, barang, dan jasa akan berjalan lancar, sehingga ekonomi di kota kupang dapat terus tumbuh dan berkembang,” ungkapnya.
Diakhir sambutannya Pj. Wali Kota berharap, dengan adanya KM. Dharma Rucitra VIII ini, masyarakat Kota Kupang akan semakin mudah dalam memilih transportasi alternatif yang handal. Dengan layanan pelayaran yang baik, diharapkan akses antarwilayah semakin terbuka dan roda perekonomian dapat berjalan lebih dinamis. Ia mengajak untuk menjaga dan manfaatkan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.
Sementara itu pemilik PT. Dharma Lautan Utama menyampaikan bahwa sudah melayarkan satu kapal yaitu dari Surabaya ke Lembar, terus menuju ke Waingapu dan ke Kupang. Ia berharap dengan rute baru yang dilalui KM Dharma Rucitra VII ini bisa membantu pertumbuhan ekonomi. Ia melihat pertumbuhan ekonomi sudah naik 4,7% semoga ini juga merupakan hasil dari kontribusi PT. Dharma Lautan Utama. Namun ia juga prihatin untuk Provinsi NTT karena kasus stunting tertinggi di Indonesia ada di NTT yang mencapai kurang lebih 40%. Hal ini yang harus didorong agar NTT bisa meminimalisir kasus stunting sejalan dengan program dari bapak Prabowo dan PT. Dharma Lautan Utama akan membantu dan mendorong untuk mewujudkannya.
Dijelaskannya secara ekonomi dan pariwisata, Provinsi NTT sudah sangat bagus serta menjadi sumber pertanian dan perkebunan sejak dari zaman Belanda. Hal ini yang membuat VOC saat itu menjadi yang terkaya di dunia dengan jumlah sekitar 120.000 Triliun dan itu sebagian besar didapatkan dari NTT. “Ini suatu hal yang tidak bisa diremehkan begitu saja, bukan hanya pariwisata, tetapi bagaimana industri pangan kita bisa disalurkan ke seluruh Indonesia dan bahkan dunia apa lagi dengan adanya jalur Asean Conectivity. Dan kami mendukung 100% untuk kemajuan NTT,” tambahnya.
Inisiator KM. Dharma Rucitra VIII, Serena C. Francis menyampaikan dalam beberapa tahun terakhir ini, warga NTT menjerit karena harga tiket pesawat domestik dalam wilayah NTT begitu mahal. Hal ini mengakibatkan adanya kelesuan dalam aspek ekonomi, perhubungan dan pariwisata. Jalur transportasi laut juga belum secara maksimal dalam menjawab kebutuhan rakyat NTT. Arus barang dan jasa cukup terhambat karena harga yang melonjak naik. Di sisi lain, masyarakat belum cukup terlayani secara nyaman dan aman melalui sarana transportasi laut yang ada. Maka, kehadiran kapal pelayaran yang baru adalah suatu kerinduan rakyat NTT.
Serena mengatakan Dengan kehadiran kapal motor ini, harapannya bisa menggeliatkan dan menggairahkan denyut perekonomian di NTT. Arus perhubungan dan transportasi laut bisa memiliki alternatif baru dan semakin lebih lancar. Tentu diharapkan bisa berimbas ke majunya sektor pariwisata di NTT. Selama ini wisatawan domestik terkendala dengan harga tiket pesawat yg mahal. Dengan adanya KM. Dharma Rucitra VIII diharapkan semakin banyak orang mengunjungi destinasi-destinasi wisata di NTT seperti Labuan Bajo dan sebagainya karena harga tiket kapal yang terjangkau. “Jika pariwisata bergerak, maka sektor ekonomi lokal pun bergairah lagi. Apalagi di NTT, pariwisata sudah menjadi prime mover pembangunan daerah,” tutupnya. (*)/Gr